Sahabat dalam Bait Do'a

Sahabat dalam Bait Do'a
Lukman Tang Sikki

Senin, 16 September 2013

Sejarah Sultah Muhammad Al-Fatih al-asy’ary (1453 M)

[Sejarah] Penaklukan Konstantinopel Oleh Muhammad Al-Fatih (1453 M) – beliau adalah islam sunni pengikut salah satu 4 madzab beraqidah al asy’ary (aqidah sifat 50) Kalau ada sosok yang ditunggu-tunggu kedatangannya sepanjang sejarah Islam, dimana setiap orang ingin menjadi sosok itu, maka dia adalah sang penakluk Konstantinopel. Bahkan para shahabat Nabi sendiri pun berebutan ingin menjadi orang yang diceritakan Nabi SAW dalam sabdanya. Betapa tidak, beliau Nabi SAW memang betul-betul memuji sosok itu. Beliau bersabda “Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335]. Dari Abu Qubail berkata: Ketika kita sedang bersama Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia ditanya: Kota manakah yang akan dibuka terlebih dahulu; Konstantinopel atau Rumiyah? Abdullah meminta kotak dengan lingkaran-lingkaran miliknya. Kemudian dia mengeluarkan kitab. Abdullah berkata: Ketika kita sedang menulis di sekitar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, beliau ditanya: Dua kota ini manakah yang dibuka lebih dulu: Konstantinopel atau Rumiyah/Roma? Rasul menjawab, “Kota Heraklius dibuka lebih dahulu.” Yaitu: Konstantinopel. (HR. Ahmad, ad-Darimi, Ibnu Abi Syaibah dan al-Hakim) Hadits ini dishahihkan oleh al-Hakim. Adz-Dzahabi sepakat dengan al-Hakim. Sementara Abdul Ghani al-Maqdisi berkata: Hadits ini hasan sanadnya. Al-Albani sependapat dengan al-Hakim dan adz-Dzahabi bahwa hadits ini shahih. (Lihat al-Silsilah al-Shahihah 1/3, MS) Ada dua kota yang disebut dalam nubuwwat nabi di hadits tersebut; 1. Konstantinopel Kota yang hari ini dikenal dengan nama Istambul, Turki. Dulunya berada di bawah kekuasaan Byzantium yang beragama Kristen Ortodoks. Tahun 857 H / 1453 M, kota dengan benteng legendaris tak tertembus akhirnya runtuh di tangan Sultan Muhammad al-Fatih, sultan ke-7 Turki Utsmani. 2. Rumiyah Dalam kitab Mu’jam al-Buldan dijelaskan bahwa Rumiyah yang dimaksud adalah ibukota Italia hari ini, yaitu Roma. Para ulama termasuk Syekh al-Albani pun menukil pendapat ini dalam kitabnya al-Silsilah al-Ahadits al-Shahihah. Kontantinopel telah dibuka 8 abad setelah Rasulullah menjanjikan nubuwwat tersebut. Tetapi Roma, hingga hari ini belum kunjung terlihat bisa dibuka oleh muslimin. Ini menguatkan pernyataan Nabi dalam hadits di atas. Bahwa muslimin akan membuka Konstantinopel lebih dulu, baru Roma. Itu artinya, sudah 15 abad sejak Rasul menyampaikan nubuwwatnya tentang penaklukan Roma, hingga kini belum juga Roma jatuh ke tangan muslimin. Kekaisaran Romawi terpecah dua, Katholik Roma di Vatikan dan Yunani Orthodoks di Byzantium atau Constantinople yang kini menjadi Istanbul. Perpecahan tersebut sebagai akibat konflik gereja meskipun dunia masih tetap mengakui keduanya sebagai pusat peradaban. Constantine The Great memilih kota di selat Bosphorus tersebut sebagai ibukota, dengan alasan strategis di batas Eropa dan Asia, baik di darat sebagai salah satu Jalur Sutera maupun di laut antara Laut Tengah dengan Laut Hitam dan dianggap sebagai titik terbaik sebagai pusat kebudayaan dunia, setidaknya pada kondisi geopolitik saat itu. Constantinople yang kini menjadi Istanbul. Perpecahan tersebut sebagai akibat konflik gereja meskipun dunia masih tetap mengakui keduanya sebagai pusat peradaban. Constantine The Great memilih kota di selat Bosphorus tersebut sebagai ibukota, dengan alasan strategis di batas Eropa dan Asia, baik di darat sebagai salah satu Jalur Sutera maupun di laut antara Laut Tengah dengan Laut Hitam dan dianggap sebagai titik terbaik sebagai pusat kebudayaan dunia, setidaknya pada kondisi geopolitik saat itu. Yang mengincar kota ini untuk dikuasai termasuk bangsa Gothik, Avars, Persia, Bulgar, Rusia, Khazar, Arab Muslim dan Pasukan Salib meskipun misi awalnya adalah menguasai Jerusalem. Arab-Muslim terdorong ingin menguasai Byzantium tidak hanya karena nilai strategisnya, tapi juga atas kepercayaan kepada ramalan Rasulullah SAW melalui riwayat Hadits di atas. Sayangnya, prestasi yang satu itu, yaitu menaklukkan kota kebanggaan bangsa Romawi, Konstantinopel, tidak pernah ada yang mampu melakukannya. Tidak dari kalangan sahabat, tidak juga dari kalangan tabi`in, tidak juga dari kalangan khilafah Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah. Di masa sahabat, memang pasukan muslim sudah sangat dekat dengan kota itu, bahkan salah satu anggota pasukannya dikuburkan di seberang pantainya, yaitu Abu Ayyub Al-Anshari radhiyallahuanhu. Tetapi tetap saja kota itu belum pernah jatuh ke tangan umat Islam sampai 800 tahun lamanya. Konstantinopel memang sebuah kota yang sangat kuat, dan hanya sosok yang kuat pula yang dapat menaklukkannya. Sepanjang sejarah kota itu menjadi kota pusat peradaban barat, dimana Kaisar Heraklius bertahta. Kaisar Heraklius adalah penguasa Romawi yang hidup di zaman Nabi SAW, bahkan pernah menerima langsung surat ajakan masuk Islam dari beliau SAW. Ajakan Nabi SAW kepada sang kaisar memang tidak lantas disambut dengan masuk Islam. Kaisar dengan santun memang menolak masuk Islam, namun juga tidak bermusuhan, atau setidaknya tidak mengajak kepada peperangan. Biografi Singkat Sultan Mehmed II atau juga dikenal sebagai Muhammad Al-Fatih (bahasa Turki Ottoman: م�*مد ثانى Mehmed-i sānī, bahasa Turki: II. Mehmet, juga dikenal sebagai el-Fatih (الفات�*), “sang Penakluk”, dalam bahasa Turki Usmani, atau, Fatih Sultan Mehmet dalam bahasa Turki; Sultan Muhammad II dilahirkan pada 29 Maret 1432 Masehi di Adrianapolis (perbatasan Turki – Bulgaria). menaiki takhta ketika berusia 19 tahun dan memerintah selama 30 tahun (1451 – 1481). Lambang Kekhalifahan Beliau merupakan seorang sultan Turki Utsmani yang menaklukkan Kekaisaran Romawi Timur. Mempunyai kepakaran dalam bidang ketentaraan, sains, matematika & menguasai 7 bahasa yaitu Bahasa Arab, Latin, Yunani, Serbia, Turki, Persia dan Israil. Beliau tidak pernah meninggalkan Shalat fardhu, Shalat Sunat Rawatib dan Shalat Tahajjud sejak baligh. Beliau wafat pada 3 Mei 1481 kerana sakit gout sewaktu dalam perjalanan jihad menuju pusat Imperium Romawi Barat di Roma, Italia. Dari sudut pandang Islam, ia dikenal sebagai seorang pemimpin yang hebat, pilih tanding, dan tawadhu” setelah Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (pahlawan Islam dalam perang Salib) dan Sultan Saifuddin Mahmud Al-Qutuz (pahlawan Islam dalam peperangan di ”Ain Al-Jalut” melawan tentara Mongol). Usaha Sultan dalam Menaklukan Konstantinopel Istanbul atau yang dulu dikenal sebagai Konstantinopel, adalah salah satu bandar termasyhur dunia. Bandar ini tercatat dalam tinta emas sejarah Islam khususnya pada masa Kesultanan Utsmaniyah, ketika meluaskan wilayah sekaligus melebarkan pengaruh Islam di banyak negara. Bandar ini didirikan tahun 330 M oleh Maharaja Bizantium yakni Constantine I. Kedudukannya yang strategis, membuatnya punya tempat istimewa ketika umat Islam memulai pertumbuhan di masa Kekaisaran Bizantium. Rasulullah Shallallahu ”Alaihi Wasallam juga telah beberapa kali memberikan kabar gembira tentang penguasaan kota ini ke tangan umat Islam seperti dinyatakan oleh Rasulullah Shallallahu ”Alaihi Wasallam pada perang Khandaq. Para khalifah dan pemimpin Islam pun selalu berusaha menaklukkan Konstantinopel. Usaha pertama dilancarkan tahun 44 H di zaman Mu”awiyah bin Abi Sufyan Radhiallahu ”Anhu. Akan tetapi, usaha itu gagal. Upaya yang sama juga dilakukan pada zaman Khilafah Umayyah. Di zaman pemerintahan Abbasiyyah, beberapa usaha diteruskan tetapi masih menemui kegagalan termasuk di zaman Khalifah Harun al-Rasyid tahun 190 H. Setelah kejatuhan Baghdad tahun 656 H, usaha menawan Kostantinopel diteruskan oleh kerajaan-kerajaan kecil di Asia Timur (Anatolia) terutama Kerajaan Seljuk. Pemimpinnya, Alp Arselan (455-465 H/1063-1072 M) berhasil mengalahkan Kaisar Roma, Dimonos (Romanus IV/Armanus), tahun 463 H/1070 M. Akibatnya sebagian besar wilayah Kekaisaran Roma takluk di bawah pengaruh Islam Seljuk. Awal kurun ke-8 hijriyah, Daulah Utsmaniyah mengadakan kesepakatan bersama Seljuk. Kerjasama ini memberi nafas baru kepada usaha umat Islam untuk menguasai Konstantinopel. Usaha pertama dibuat di zaman Sultan Yildirim Bayazid saat dia mengepung bandar itu tahun 796 H/1393 M. Peluang yang ada telah digunakan oleh Sultan Bayazid untuk memaksa Kaisar Bizantium menyerahkan Konstantinople secara aman kepada umat Islam. Akan tetapi, usahanya menemui kegagalan karena datangnya bantuan dari Eropa dan serbuan bangsa Mongol di bawah pimpinan Timur Lenk. Selepas Daulah Utsmaniyyah mencapai perkembangan yang lebih maju dan terarah, semangat jihad hidup kembali dengan nafas baru. Hasrat dan kesungguhan itu telah mendorong Sultan Murad II (824-863 H/1421-1451 M) untuk meneruskan usaha menaklukkan Kostantinopel. Beberapa usaha berhasil dibuat untuk mengepung kota itu tetapi dalam masa yang sama terjadi pengkhianatan di pihak umat Islam. Kaisar Bizantium menabur benih fitnah dan mengucar-kacirkan barisan tentara Islam. Usaha Sultan Murad II tidak berhasil sampai pada zaman anak beliau, Sultan Muhammad Al-Fatih (Mehmed II), sultan ke-7 Daulah Utsmaniyyah. Semenjak kecil, Sultan Muhammad Al-Fatih telah mencermati usaha ayahnya menaklukkan Konstantinopel. Bahkan beliau mengkaji usaha-usaha yang pernah dibuat sepanjang sejarah Islam ke arah itu, sehingga menimbulkan keinginan yang kuat baginya meneruskan cita-cita umat Islam. Ketika beliau naik tahta pada tahun 855 H/1451 M, dia telah mulai berpikir dan menyusun strategi untuk menawan kota bandar tadi. Kekuatan Sultan Muhammad Al-Fatih terletak pada ketinggian pribadinya. Sejak kecil, dia dididik secara intensif oleh para ”ulama terulung di zamannya. Di zaman ayahnya, yaitu Sultan Murad II, Asy-Syeikh Muhammad bin Isma”il Al-Kurani telah menjadi murabbi Amir Muhammad (Al-Fatih). Sultan Murad II telah menghantar beberapa orang ”ulama untuk mengajar anaknya sebelum itu, tetapi tidak diterima oleh Amir Muhammad. Lalu, dia menghantar Asy-Syeikh Al-Kurani dan memberikan kuasa kepadanya untuk memukul Amir Muhammad jika membantah perintah gurunya. Waktu bertemu Amir Muhammad dan menjelaskan tentang hak yang diberikan oleh Sultan, Amir Muhammad tertawa. Dia lalu dipukul oleh Asy-Syeikh Al-Kurani. Peristiwa ini amat berkesan pada diri Amir Muhammad lantas setelah itu dia terus menghafal Al-Qur”an dalam waktu yang singkat. Di samping itu, Asy-Syeikh Aaq Samsettin (Syamsuddin) merupakan murabbi Sultan Muhammad Al-Fatih yang hakiki. Dia mengajar Amir Muhammad ilmu-ilmu agama seperti Al-Qur”an, hadits, fiqih, bahasa (Arab, Parsi dan Turki), matematika, falak, sejarah, ilmu peperangan dan sebagainya. Syeikh Aaq Syamsudin lantas meyakinkan Amir Muhammad bahwa dia adalah orang yang dimaksudkan oleh Rasulullah Shallallahu ”Alaihi Wasallam di dalam hadits pembukaan Kostantinopel. Hari Jumat, 6 April 1453 M, Muhammad II bersama gurunya Syeikh Aaq Syamsudin, beserta tangan kanannya Halil Pasha dan Zaghanos Pasha merencanakan penyerangan ke Konstantinopel dari berbagai penjuru benteng kota tersebut. Dengan berbekal 250.000 ribu pasukan dan meriam -teknologi baru pada saat itu- Para mujahid lantas diberikan latihan intensif dan selalu diingatkan akan pesan Rasulullah Shallallahu ”Alaihi Wasallam terkait pentingnya Konstantinopel bagi kejayaan Islam. Muhammad II mengirim surat kepada Paleologus untuk masuk islam atau menyerahkan penguasaan kota secara damai dan membayar upeti atau pilihan terakhir yaitu perang. Constantine menjawab bahwa dia tetap akan mempertahankan kota dengan dibantu Kardinal Isidor, Pangeran Orkhan dan Giovani Giustiniani dari Genoa. Constantine XI Setelah proses persiapan yang teliti, akhirnya pasukan Sultan Muhammad Al-Fatih tiba di kota Konstantinopel pada hari Kamis 26 Rabiul Awal 857 H atau 6 April 1453 M. Di hadapan tentaranya, Sultan Al-Fatih lebih dahulu berkhutbah mengingatkan tentang kelebihan jihad, kepentingan memuliakan niat dan harapan kemenangan di hadapan Allah Subhana Wa Ta”ala. Dia juga membacakan ayat-ayat Al-Qur”an mengenainya serta hadis Nabi Shallallahu ”Alaihi Wasallam tentang pembukaan kota Konstantinopel. Ini semua memberikan semangat yang tinggi pada bala tentera dan lantas mereka menyambutnya dengan zikir, pujian dan doa kepada Allah Subhana Wa Ta’ala. Kota dengan benteng >10m tersebut memang sulit ditembus, selain di sisi luar benteng pun dilindungi oleh parit 7m. Dari sebelah barat pasukan artileri harus membobol benteng dua lapis, dari arah selatan Laut Marmara pasukan laut Turki harus berhadapan dengan pelaut Genoa pimpinan Giustiniani dan dari arah timur armada laut harus masuk ke selat sempit Golden Horn yang sudah dilindungi dengan rantai besar hingga kapal perang ukuran kecil pun tak bisa lewat. Berhari-hari hingga berminggu-mingGu benteng Byzantium tak bisa jebol, kalaupun runtuh membuat celah maka pasukan Constantine langsung mempertahankan celah tsb dan cepat menutupnya kembali. Usaha lain pun dicoba dengan menggali terowongan di bawah benteng, cukup menimbulkan kepanikan kota, namun juga gagal. Hingga akhirnya sebuah ide yang terdengar bodoh dilakukan hanya dalam waktu semalam. Salah satu pertahanan yang agak lemah adalah melalui Teluk Golden Horn yang sudah dirantai. Ide tersebut akhirnya dilakukan, yaitu dengan memindahkan kapal-kapal melalui darat untuk menghindari rantai penghalang, hanya dalam semalam dan 70-an kapal bisa memasuki wilayah Teluk Golden Horn (ini adalah ide ”tergila” pada masa itu namun Taktik ini diakui sebagai antara taktik peperangan (warfare strategy) yang terbaik di dunia oleh para sejarawan Barat sendiri). 70 kapal di tarik melewati bukit di daerah Galata untuk masuk ke Teluk Golden Horn yang di hadang rantai. Rantai yang menghalangi kapal masuk ke Teluk Golden Horn. (koleksi Museum Hagia Sophia) Rantai yang melindungi pintu masuk ke Teluk Golden Horn Sultan Muhammad Al-Fatih pun melancarkan serangan besar-besaran ke benteng Bizantium di sana. Takbir “Allahu Akbar, Allahu Akbar!” terus membahana di angkasa Konstantinopel seakan-akan meruntuhkan langit kota itu. Pada 27 Mei 1453, Sultan Muhammad Al-Fatih bersama tentaranya berusaha keras membersihkan diri di hadapan Allah Subhana Wa Ta”ala. Mereka memperbanyak shalat, doa, dan dzikir. Hingga tepat jam 1 pagi hari Selasa 20 Jumadil Awal 857 H atau bertepatan dengan tanggal 29 Mei 1453 M, setelah sehari istirahat perang, pasukan Turki Utsmani dibawah komando Sultan Muhammad II kembali menyerang total, diiringi hujan dengan tiga lapis pasukan, irregular di lapis pertama, Anatolian army di lapis kedua dan terakhir pasukan elit Yanisari. Giustiniani sudah menyarankan Constantine untuk mundur atau menyerah tapi Constantine tetap konsisten hingga gugur di peperangan. Kabarnya Constantine melepas baju perang kerajaannya dan bertempur bersama pasukan biasa hingga tak pernah ditemukan jasadnya. Giustiniani sendiri meninggalkan kota dengan pasukan Genoa-nya. Kardinal Isidor sendiri lolos dengan menyamar sebagai budak melalui Galata, dan Pangeran Orkhan gugur di peperangan. Ottoman Siege : Pasukan Turki Utsmani yang sangat canggih di zamannya dengan teknologi Meriam Terbesar di zamannya The Great Turkish Bombard Para mujahidin diperintahkan supaya meninggikan suara takbir kalimah tauhid sambil menyerang kota. Tentara Utsmaniyyah akhirnya berhasil menembus kota Konstantinopel melalui Pintu Edirne dan mereka mengibarkan bendera Daulah Utsmaniyyah di puncak kota. Kesungguhan dan semangat juang yang tinggi di kalangan tentara Al-Fatih, akhirnya berjaya mengantarkan cita-cita mereka. Konstantinopel telah jatuh, penduduk kota berbondong-bondong berkumpul di Hagia Sophia/ Aya Sofia, dan Sultan Muhammad II memberi perlindungan kepada semua penduduk, siapapun, baik Yahudi maupun Kristen karena mereka (penduduk) termasuk non muslim dzimmy (kafir yang harus dilindungi karena membayar jizyah/pajak), muahad (yang terikat perjanjian), dan musta’man (yang dilindungi seperti pedagang antar negara) bukan non muslim harbi (kafir yang harus diperangi). Konstantinopel diubah namanya menjadi Islambul (Islam Keseluruhannya). Hagia Sophia pun akhirnya dijadikan masjid dan gereja-gereja lain tetap sebagaimana fungsinya bagi penganutnya. Hagia Sophia Toleransi tetap ditegakkan, siapa pun boleh tinggal dan mencari nafkah di kota tersebut. Sultan kemudian membangun kembali kota, membangun sekolah gratis, siapapun boleh belajar, tak ada perbedaan terhadap agama, membangun pasar, membangun perumahan, membangun rumah sakit, bahkan rumah diberikan gratis bagi pendatang di kota itu dan mencari nafkah di sana. Hingga akhirnya kota tersebut diubah menjadi Istanbul, dan pencarian makam Abu Ayyub dilakukan hingga ditemukan dan dilestarikan. Dan kini Hagia Sophia sudah berubah menjadi museum. Senjata yang digunakan pasukan Turki Utsmani Pedang & pisau Pedang dengan nama dan alamat Sultan Baybars Pisau belati Belati dan pelapah Yataghan dan sarung Ottoman parade saber dengan gagang karabela Belati Topkapi. Ini dibuat untuk disampaikan kepada Nadir Shah. Berenamel dan belati bertatah berlian Ottoman, pertengahan abad ke-16, Istanbul. Dihiasi dengan emas dan permata. Dibuat pada tahun 1876 untuk penobatan Sultan Ottoman Murad V dibuat tahun 1526 atau 1527 untuk perhiasan Ahmed Tekelü Sultan Süleyman the Magnificent pisau ini dipahat dalam bentuk relif ayat-ayat Al Qur’an, sekitarnya dihiasi dengan emas Turki Utsmani abad 17 Pedang Mehmed II, Penakluk, panjang 140cm, abad ke-15, Museum Topkapi. Pedang Siileyman I, abad ke-16, panjang 93cm, Museum Militer, Istanbul. Detail, sword of Suleyman I, 16th century, length 93cm detail pegangan, yatagan dari Siileyman I, 1526 Detail dari pisau, yatagan dari Siileyman I Yatagan dari Siileyman I, 1526 panjang 66cm Saber dalam sarung permata, panjang 97 cm, Kekaisaran Ottoman, abad ke-17 About these ads sumber : http://salafytobat.wordpress.com

Rabu, 13 Maret 2013

Makam Keramat Syekh Abdul Gufron Sungai Kerbau, Samarinda

Sungai Kerbau adalah salah satu anak dari Sungai Mahakam yang terletak di Kelurahan Selili, Kecamatan Samarinda Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Hingga sekarang, sungai ini dikeramatkan oleh masyarakat setempat karena sebuah peristiwa ajaib yang pernah terjadi di daerah itu. Pada pertengahan abad ke-13 Masehi, tersebutlah seorang raja bernama Aji Maharaja Sultan yang bertahta di Kerajaan Kutai Kartanegara. Ia merupakan Sultan Kutai Kartanegara ke-3 yang memerintah dari tahun 1360 hingga 1420 Masehi. Pada masa pemerintahannya, Aji Maharaja Sultan mempunyai cita-cita tinggi yakni menyatukan kerajaan-kerajaan di sekitar Mahakam seperti Kutai Martapura, Sri Bangun, Sri Muntai, Tanjung, dan Bahau agar berada di bawah kekuasaan Kutai Kartanegara. Cita-cita sang Sultan pun terkabul dan Kutai Kartanegara menjadi kerajaan yang makmur dan sejahtera. Selain memiliki sumber daya alam yang melimpah, kerajaan ini juga mendapat upeti dari kerajaan-kerajaan taklukan. Suatu hari, Aji Maharaja Sultan bermaksud memperindah kota kerajaannya. Ia juga ingin istananya dihiasi dengan ukiran yang indah dan halus. Untuk itu, ia pun mengumpulkan para pembesar kerajaan untuk membicarakan niat tersebut. Dalam sidang itu, Pangeran Mangkubumi mengusulkan agar Baginda Aji Maharaja Sultan mendatangkan ahli pahat dari Jawa. “Jika sekiranya Baginda tidak keberatan, alangkah baiknya jika Baginda mendatangkan ahli pahat dari abdi dalem Raja Jawa. Mereka sangat mahir mengukir istana,” usul Pangeran Mangkubumi. “Hmmm... usulan yang bagus. Aku setuju usulan itu,” kata Baginda Aji Maharaja, ”Kalau begitu, segera kirim utusan ke Jawa!” Keesokan harinya, beberapa utusan berangkat ke Tanah Jawa. Setiba di sana, para utusan itu langsung menyampaikan maksud kedatangan mereka kepada Raja Jawa. Dengan senang hati, Raja Jawa pun berkenan mengirimkan dua orang pemahat ulungnya ke Kerajaan Kutai Kartanegara. Setelah berhari-hari berlayar mengarungi lautan luas, kedua pemahat yang kakak-beradik tersebut akhirnya tiba di Kerajaan Kutai Kartanegara. Mereka pun disambut baik oleh Baginda Aji Maharaja. “Selamat datang di kerajaan kami, wahai utusan Raja Jawa,” sambut Baginda Aji Maharaja dengan ramah, “Saya dengar kalian amat piawai mengukir kayu. Oleh karena itu, saya ingin semua ruang istana ini diukir dengan bermacam-macam motif.” “Ampun, Baginda. Kebetulan saja hamba dan adik hamba memiliki sedikit keahlian memahat,” jawab salah seorang pemahat itu dengan merendah, “Tapi, kalau boleh hamba tahu, motif apakah yang Baginda inginkan?” “Aku ingin seni ukir Kutai, Bahau, Kenyah, dan Tunjung dipadukan dengan seni ukir Jawa,” pinta Baginda Aji Maharaja. “Baiklah, Baginda. Permintaan Baginda segera kami laksanakan,” kata pemahat. Kedua pemahat kakak-beradik dari Jawa itu pun mulai bekerja dengan giat. Dengan tangan terampil, satu per satu kayu-kayu gelondongan yang telah disiapkan mereka pahat menjadi karya seni ukir yang mengagumkan. Konon, kedua pemahat itu dibantu oleh kekuatan gaib sehingga dalam waktu singkat seluruh pekerjaan dapat mereka selesaikan dengan baik. Kini, istana Kutai Kartanegara telah dipenuhi oleh ukiran-ukiran kayu dari berbagai macam motif. Baginda Aji Maharaja amat terpesona dan terkagum-kagum menyaksikan hasil kerja kedua pemahat itu. Sebagai ungkapan terima kasih, sang Baginda pun menganugerahi mereka hadiah yang amat banyak. Tidak hanya itu, ia juga mengizinkan mereka tinggal di dalam istana bersama keluarga raja. Sebagai abdi dalem, kedua pemahat itu sangat tahu dan selalu menjaga adat beraja dan tata krama istana. Baginda Aji Maharaja pun semakin perhatian kepada mereka. Rupanya sikap Baginda Aji Maharaja kepada kedua pemahat tersebut dianggap berlebihan oleh para pejabat istana. Mereka pun merasa iri dan dengki terhadap kedua pemahat dari Jawa tersebut. Oleh karena itu, mereka berniat untuk menyingkirkan keduanya dari istana. Suatu malam, mereka mengadakan rapat tertutup tanpa sepengetahuan sang Baginda. “Alasan apa yang harus kita sampaikan kepada Baginda untuk mengusir kedua pemahat keparat itu?” tanya salah seorang pejabat istana. Tak seorang pun peserta sidang yang menjawab. Mereka semua sedang berpikir keras untuk mencari jalan keluar dari masalah tersebut. Beberapa saat kemudian, seorang pejabat istana lainnya angkat bicara. “Aku tahu caranya!” kata pejabat itu. “Apakah itu? Cepat katakan!” desak peserta sidang lainnya. “Kita fitnah kedua pemahat itu di hadapan Baginda. Kita tuduh mereka melakukan perbuatan tidak senonoh terhadap dayang-dayang istana. Dengan begitu, Baginda pasti akan murka dan mengusir mereka dari istana ini,’ ujar pejabat itu. Seluruh peserta sidang menyetujui usulan tersebut. Keesokan harinya, mereka pun segera menghadap Baginda Aji Maharaja untuk mengatakan tuduhan mereka kepada kedua pemahat tersebut. Baginda pun terpancing amarahnya dan kemudian memutuskan akan mengusir kedua pemahat tersebut dari istana. Namun, para pejabat yang dirasuki rasa iri justru mengusulkan hal lain. “Ampun, Baginda! Jika kedua pemahat itu dibiarkan hidup, mereka dapat bekerja pada raja lain untuk membuat ukiran yang lebih indah dari istana ini,” ujar salah seorang pejabat istana. Baginda Aji Maharaja terpengaruh. Hatinya amat cemas jika kedua pemahat itu benar-benar melakukan hal tersebut karena ia tidak suka disaingi oleh raja lain, apalagi raja bawahannya. Berkat kepiawaian para pejabat istana menyampaikan kata-kata bujukan, akhirnya sang Baginda pun terpengaruh dan mempercayai kata-kata mereka. “Baiklah, kalau begitu. Aku perintahkan kalian untuk segera menangkap dan menghukum mati kedua pemahat itu!” titah Baginda Aji Maharaja. Tanpa menunggu waktu, para pejabat istana pun segera menangkap kedua pemahat itu. Keduanya diikat di sebuah tiang untuk dihukum gantung. Ketika hukuman itu akan dilaksanakan, salah seorang dari pemahat itu bisa meloloskan diri. Rupanya, ia memiliki ilmu sehingga dapat menghilang dalam sekejap mata. Namun, malang bagi pemahat yang lainnya karena ia akhirnya mati di tiang gantungan. Sebelum menghembuskan nafas terakhir, ia sempat mengucap kata-kata kepada Bagida Aji Maharaja dan para pejabatnya. “Sepuluh hancur luluh, sebelas jadi alas,” demikian pesan terakhir dari pemahat itu. Menurut ahli ramal istana, maksud kata-kata pesan pemahat di atas adalah bahwa pada pemerintahan raja ke-10, Kutai Kartanegara akan hancur dan pada pemerintahan ke-11, ibukota kerajaan itu akan menjadi alas atau hutan. Perkiraan ahli ramal tersebut ternyata benar. Pada masa pemerintahan Aji Sultan Aliyiddin (sekitar tahun 1752 M), Kerajaan Kutai Kartanegara hancur diserang oleh perampok yang dikenal Bajak Sulu Kebuntalan dari Filipina Selatan yang dipimpin Dato Tan Perana. Setelah itu, ibukota kerajaan pun menjadi alas atau hutan yang kini menjadi sebuah kampung kecil bernama Kutai Lama. Mayat si pemahat yang dihukum mati dibuang ke Sungai Kerbau. Ajaibnya, mayat itu tidak hanyut ke arah hilir mengikuti aliran sungai, melainkan hanyut ke arah hulu muara sungai dekat Kota Samarinda. Itulah sebabnya, Sungai Kerbau dianggap keramat. Oleh penduduk setempat, mayat si pemahat itu dibuatkan makam di tengah-tengah sungai. Hingga kini, makam itu dikeramatkan dan hampir setiap tahun dikunjungi oleh para peziarah dari berbagai daerah. Demikian cerita Sungai Kerbau yang Keramat dari Kalimantan Timur. Pesan moral yang dapat dipetik dari cerita di atas adalah bahwa seorang penguasa hendaknya lebih bijak menerima laporan dari bawahannya. Laporan itu harus terlebih dahulu diselidiki kebenarannya. Oleh karena kurang teliti dalam menerima laporan, Raja Aji Maharaja Sultan telah menghilangkan nyawa seseorang yang justru telah berjasa kepadanya. Selain itu, sifat iri dan dengki para pejabat istana merupakan sifat tercela yang tidak boleh ditiru. COPAS : Blog Mas heriyadi.rahmad

Sabtu, 04 Februari 2012

MY IDOL " Siti Nurhaliza "

Siti Nurhaliza lahir di Kampung Awah, Termeloh, Pahang, Malaysia, 11 Januari 1979. Siti Nurhaliza telah menunjukkan bakat bernyanyi yang dimilikinya sejak usia dini. Namun kariernya baru melesat setelah memenangkan Pertandingan Bintang Hiburan Minggu Ini pada tahun 1995. Pada tanggal 1 April 2005, Siti tampil di Royal Albert Hall, London yang sebagian diiringi oleh London Symphony Orchestra yang dipimpin Erwin Gutawa. Pada konser ini, Siti Nurhaliza menjadi artis Malaysia pertama, dan Erwin Gutawa juga menjadi komposer Indonesia pertama yang tampil di tempat bergengsi itu. Lagu-lagu Siti Nurhaliza yang digemari oleh masyarakat Indonesia di antaranya adalah Cindai, yang juga sering dinyanyikan juga oleh para penyanyi Indonesia di berbagai acara. Siti Nurhaliza adalah anak dari Tarudin Ismail, adalah seorang anggota polisi dan Siti Salmah Bachik, seorang penyanyi lagu melayu tradisional yang kadang-kadang tampil di hajatan perkawinan. Siti Nurhaliza menikah dengan Datuk Khalid Mohammed Jiwa (Datuk K) pada tanggal 21 Agustus 2006. Saat menikah Siti berusia 27 tahun sedangkan Datuk berusia 47 tahun. Media Malaysia mencatat perkawinan itu sebagai perkawinan akbar yang untuk pertama kalinya ditayangkan langsung oleh televisi ke seluruh negeri. Pestanya sendiri dilangsungkan dua kali, di Kuala Lumpur dan di Pahang. Selain biaya pernikahan yang mencapai Rp. 12,5 milyar, Datuk K juga mengeluarkan uang sekitar Rp. 25 milyar untuk menyelesaikan perceraian dan pembagian harta gono-gini dengan istrinya yang pertama. Datuk K ketika itu telah memiliki empat orang anak, yang tertua berumur 19 tahun (2006) dan yang paling muda berumur 8 tahun. Tidak seorangpun dari anak-anaknya menghadiri pernikahan ayahnya. Terdapat penggemar Siti Nurhaliza di Malaysia dan di Indonesia kecewa karena Siti memutuskan untuk menikah dengan seorang duda. Menanggapi hal ini, Siti berkata bahwa pembicaraan orang sulit dihentikan dan berharap bahwa spekulasi tidak berlebihan dan surut seiring waktu . Sehubungan dengan maraknya aksi anti-Malaysia yang berhubungan dengan konflik Ambalat, pada bulan Maret 2005 di Surakarta pernah terjadi pembakaran poster-poster Siti Nurhaliza . Siti Nurhaliza 1. Jawapan Di Persimpangan 2. Mahligai Asmara 3. Jerat Percintaan 4. Antara Waktu Dan Usia 5. Sempadan 6. Sanggar Bayu 7. Cari-Cari 8. Kerana Jelinganmu 9. Jalanan Berduri Siti Nurhaliza 2 1. Aku Cinta Padamu 2. Wajah Kekasih 3. Tirai Semalam 4. Demi Kasih Kita 5. Kesilapanku, Keegoanmu 6. Khayalan Cinta 7. Usah Diragui 8. Rindu Di Antara Kita 9. Bisikan Asmara 10. Sri Mersing 11. The Colour Of My Love (bonus track) Cindai 1. Cindai 2. Laksamana Mati Dibunuh 3. Janji 4. Lela 5. Kaparinyo 6. Es Lilin 7. Damak 8. Joget Pahang 9. Patah Hati 10. Joget Berhibur Adiwarna 1. Purnama Merindu 2. Sendiri 3. Kitakan Bersama 4. Tak Rela Berpisah Darimu 5. Laguku Dihatimu 6. Diari Hatimu 7. Satu Cinta Dua Jiwa 8. Demi Kasih Sayang 9. Tak Boleh Lupa 10. Gelora Asmara Pancawarna 1. Nian Di Hati 2. Seribu Kemanisan 3. Engkau Bagaikan Permata 4. Salju Kasihnya 5. Lelaki 6. Kedamaian 7. Kau Kekasihku 8. Kurniaan Dalam Samaran 9. Langkah Di Persada 10. Lembaran Cinta Pudar Sahmura 1. Balqis 2. Joget Kasih Tak Sudah 3. Ya Maulai 4. Pawana Sampaikanlah Salam 5. Mahligai Permata 6. Masri Manis 7. Berpantun Kasih 8. Zapin Cinta Asmara 9. Canggai 10. Keroncong Si Endang Endong Seri Balas 1. Hati Kama – duet Noraniza Idris (Seri Balas) 2. Ya Allah Ya Saidi – Noraniza Idris (Seri Balas) 3. Ketawa Lagi – duet Noraniza Idris (Seri Balas) 4. Walinong Sari (Seri Balas) 5. Musalmah Manis (Seri Balas) 6. Lenggang-Lenggok – duet Noraniza Idris (Seri Balas) 7. Pulau Pisang (Seri Balas) 8. Dondang Dendang – duet Noraniza Idris (Seri Balas) Safa 1. Azimat Cinta 2. Jalinan Cinta 3. Percayalah 4. Lakaran Kehidupan 5. Kudus Sinarmu 6. Kau Ku Sayang 7. Beradu Di Khayalan 8. Indah Percintaan 9. Milikmu Teristimewa 10. Bicara Manis Menghiris Kalbu Sanggar Mustika 1. Nirmala 2. Joget Senyum Memikat 3. Panas Berteduh Gelap Bersuluh 4. Bisikan Hati 5. Badarsila 6. Syair Kamelia 7. Di Batas Waktu 8. Sulam Sembilan 9. Bunga Melor 10. Kurik Kundi EMAS 1. Bukan Cinta Biasa 2. Debaran Cinta 3. Untuk Selamanya 4. Ku Yakini 5. Oda Bumi Anbia 6. Janji Kasih 7. Sebenar Cinta 8. Airmata Ibu 9. Ku Milikmu 10. Di Sini Ku Berjanji Anugerah Aidilfitri 1. Anugerah Aidilfitri 2. Mekar Hari Raya 3. Meriah Suasana Hari Raya 4. Sesuci Lebaran 5. Nazam Lebaran 6. Suara Takbir 7. Bila Raya Menjelma 8. Air Mata Syawal 9. Nikmat Hari Raya – duet Artis SRC 10. Aidilfitri Di Alaf Baru – duet Artis SRC Prasasti Seni 1. Dialah Di Hati 2. Pendirianku 3. Cinta Tak Berganti 4. Cahaya Seribu Liku 5. Hanya Dirimu 6. Lagu Rindu 7. Sakti 8. Pejam Matamu 9. Kembalikan Indah 10. Ku Menunggu 11. Seindah Biasa Transkripsi 1. Siti Situ Sana Sini 2. Biarlah Rahsia 3. Destinasi Cinta 4. Cuba Untuk Mengerti 5. Hidup Penuh Bicara 6. Bila Harus Memilih 7. Pastikan 8. Hati Berbisik 9. Rupanya Kita Serupa 10. Tanpa Dendam Di Hati 11. Intrig Cinta 12. Impiankan Nyata 13. Bisakah Hadiah Daripada Hati 1. Ku Mahu 2. Melawan Kesepian 3. Mulanya Cinta 4. Tanpa Kalian 5. Biarkan 6. Kerana Dirimu 7. Hati 8. Wanita 9. Cintamu 10. Sutramaya 11. Sekian Lama Lentera Timur 1. Di Kayangan Kita 2. Bintang Malam 3. Cinta Ini 4. Ada Masa Mata 5. Bulan Yang Mesra 6. Seloka Budi 7. Rasa Antara Kita 8. Senyum Minang Manis 9. Joget Menanti Kasih 10. Di Taman Teman 11. Jelmakanlah Ayumu Tahajjud Cinta 1. Asma Ul Husna 2. Pintu Rindu 3. Tahajjud Cinta 4. Batasku Asaku 5. Ku Percaya Ada Cinta 6. Ya Rasulullah 7. Ketika Cinta 8. Selawat Lain-lain 1. We’ll Be As One (Edisi Istimewa Malaysia Book of Records) 2. Don’t Put My Heart On Hold (Edisi Istimewa Malaysia Book of Records) 3. Mawarku 4. Tiga Malam 5. Lagu Gembira 6. Kini Kau Di Sisi 7. Dalam Taman Syahdu (The Best of Siti Nurhaliza) 8. Gelora Kasih (The Best of Siti Nurhaliza) 9. Pandang Pandang Jeling Jeling – duet Tan Sri SM Salim 10. Bergending Dang Gong – duet Tan Sri SM Salim 11. Dua Dunia – duet Too Phat 12. Million Miles – duet Too Phat 13. Pohon Asmara 14. Untuk Terakhir Kali 15. Cahaya Cinta (Cerita Cinta Siti Nurhaliza) 16. Padanya Cinta 17. Ketika Cinta 18. Batasku Asaku Duet Dengan KD “Inilah penyangkalan bukti setelah beberapa lama dikatakan bahwa hubungan musisi Indonesia-Malaysia sudah renggang, dan nyatanya tidak bagi kami berdua,” kata Krisdayanti dalam jumpa pers di Hard Rock Cafe Jakarta. “Saya kangen kembali ke sini (Indonesia), ini pembuktian bahwa Siti masih menyanyi setelah berumah tangga,” ujar Siti Nurhaliza. Nomor yang bertengger di urutan keempat, Amarah, didaulat oleh label gabungan KD Record dan Siti Nurhaliza Production Sdn Bhd, sebagai jagoan. Lagu berdinamika cepat itu merupakan karya Siti sendiri bersama Audy Mok. Selain itu, ada lagu Sebagai Teman, Dalam Diammu, Jika Kau Datang, Hanya Dia, dan Tanpamu karya Charlie ST12 yang kental Melayu. Lantas, siapa yang berinisiatif untuk berduet ini? “Saat saya sedih dan terpuruk dalam kondisi seusai perceraian, Siti datang pada saya dan mengajak bikin album, senangnya bukan main,” kata KD berkisah. Lagunya pun bahkan ada yang digarap lewat e-mail. “Inilah cara paling sehat untuk menumpahkan amarah KD saat ini,” kata Siti menimpali. Komentar Siti Tentang Hubungan Indonesia-Malaysia Yang Panas Memanasnya hubungan Indonesia dengan Malaysia belakangan mengundang keprihatinan penyanyi sekaligus selebritas Malaysia Siti Nurhaliza. Ia bersedih lantaran menganggap Indonesia sebagai rumah keduanya. “Saya sangat sedih dengan peristiwa itu. Sebab, Indonesia bagai rumah kedua saya,” ujar Siti saat diwawancarai reporter Metro Tv Desi Fitriani di Kuala Lumpur, Senin (30/8) malam. Menurut Siti, tak seharusnya terjadi masalah antara Indonesia dan Malaysia. Terlebih kedua negara serumpun. “Kita kan bangsa serumpun. Sampai sekarang kan kita masih saudara,” lanjutnya dengan dialek Melayu. Si pelantun Betapa Kucinta Padamu benar-benar berharap hubungan Indonesia-Malaysia membaik. Ia pun mendoakan permasalahan kedua negara cepat tuntas, khususnya di momen bulan Ramadan nan suci ini. Powered by Telkomsel BlackBerry®

Jumat, 15 Juli 2011

Maher Zain


Maher Zain

Maher Zain ( – lahir 16 Maret 1981; umur 30 tahun) adalah penyanyi R&B Swedia, penulis lagu dan produser musik asal Lebanon. Dia juga tinggal untuk sementara di Amerika Serikat. Album debutnya Thank You Allah, dengan 13 lagu dan dua lagu bonus dirilis pada 1 November 2009, dengan Versi Perkusi eksklusif dan Versi Perancis dirilis tak lama kemudian. Dia bernyanyi terutama dalam bahasa Inggris, namun juga, antara lain, dalam bahasa Perancis, Arab, Urdu, Turki dan Melayu.Lagu yang berkesan menurutnya adalah lagu dengan judul Thank you Allah. Karena lagu tersebut diakui mewakili perjalanan hidupnya. From wrong to the right way.


Kehidupan awal
Keluarganya pindah ke Swedia ketika Maher masih umur delapan tahun, disana ia melanjutkan pendidikannya. Maher mendapat keyboard pertama ketika ia berusia sepuluh tahun. Ia kemudian masuk Universitas dan mendapat gelar sarjana dalam Aeronautical Engineering.[2] Selama masa remajanya, ia senang menghabiskan larut malam di sekolah dengan teman-temannya di mana mereka akan bernyanyi, rap, menulis dan bereksperimen dengan musik.


2008: Keterlibatan dengan RedOne
Setelah terlibat untuk sementara waktu di kancah musik sebagai produser musik, Maher diperkenalkan ke RedOne, produser musik Swedia Asal Maroko di Swedia. Maher mulai bekerja dengan RedOne pada beberapa proyek-proyek yang terakhir. Kemudian, ia pindah ke New York di mana ia mengambil bagian dalam memproduksi Kat DeLuna pada album debutnya termasuk hits "mengeluh" dan "menjalankan pertunjukan".[3] Ia kemudian kembali untuk sementara ke Swedia di mana dia punya rohani 'kebangkitan'.


2009-2010: Puncak kesuksessan & Thank You Allah
Pada Januari 2009, Maher Zain mendaftar dan mulai bekerja pada album dengan Awakening Records. Album ini memuncak di nomor 2 di Amazon Album dunia grafik. Melalui album ini, ia memperoleh 8 X platinum pada Malaysia dengan penjualan 120.000 unit. Setelah merilis album ini, dia merilis beberapa versi lain dari album, yang versi perkusi pada 2009 dan Platinum Edition pada 2011.


2011-sekarang: masa depan rencana dan album studio mendatang
Maher Zain mengumumkan bahwa ia telah merilis versi bahasa Melayu untuk "Insya Allah", setelah merilis versi bahasa Perancis dan Arab bersama dengan video, sambil menambahkan bahwa itu akan menjadi lagu di album kedua.[rujukan?]
Fadly dari band Indonesia PADI juga berkontribusi terhadap "Insya Allah" dalam Bahasa Indonesia. Maher juga menyanyikan "For The Rest of My Life" dalam bahasa Indonesia berjudul "sepanjang hidup". Yang dirilis melalui Sony Music Indonesia.[rujukan?]
Video musik lain dari Maher dirilis berjudul 'Freedom' pada akhir April.


Diskografi

* 2009: Thank You Allah
* 2011: Thank You Allah Platinum Edition


Penghargaan
Pada Januari 2010, Maher Zain memenangkan lagu terbaik tahun 2009 untuk 'Ya Nabi Salam Alayka', Nujoom FM, stasiun arus utama musik terbesar di Timur Tengah. Ia mengalahkan lain atas penyanyi grafik yang termasuk tapi tidak terbatas untuk Hussein Al-Jismi, Mohammed Mounir dan Sami Yusuf.[4]

Rabu, 11 Mei 2011

Sejarah Suku Bugis

Suku Bugis atau to Ugi 'adalah salah satu suku diantara sekian banyak suku di Indonesia. Mereka bermukim di Pulau Sulawesi bagian selatan. Namun dalam perkembangannya, saatini komunitas Bugis telah menyebar luas ke seluruh Nusantara.
Penyebaran Suku Bugis diseluruh Tanah Air disebabkan mata pencaharian orang-orang bugis umumnya adalah nelayan dan pedagang. Sebagian dari mereka yang lebih suka merantau adalah berdagang dan berusaha (massompe') di negeri orang lain.
Hal lain juga disebabkan adanya faktor historis orang-orang Bugis itu sendiri di masa lalu.
Orang Bugis zaman dulu menganggap nenek moyang mereka adalah pribumi yang telah didatangi titisan langsung dari "dunia atas" yang"turun" (manurung) atau dari "dunia bawah" yang "naik" (tompo) untuk membawa norma dan aturan sosial ke bum i(Pelras, The Bugis, 2006).
Umumnya orang-orang Bugis sangat meyakin iakan hal to manurung, tidak terjadi banyak perbedaan pendapat tentang sejarah ini.Sehingga setiap orang yang merupakan etnis Bugis, tentu mengetahui asal usul keberadaan komunitasnya. Kata "Bugis" berasal dari kata to ugi, yang berarti orang Bugis.
Penamaan "ugi" merujuk pada raja pertama kerajaan Cina (bukan negara Cina, tapi yang terdapat di jazirah Sulawesi Selatan tepatnya Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo saat ini)yaitu La Sattumpugi. Ketika rakyat La Sattumpugi menamakan dirinya, mereka merujuk pada raja mereka. Mereka menjuluki dirinya sebagai To Ugi atau orang-orang/pengikut dari La Sattumpugi. La Sattumpugi adalah ayah dari We' Cudai dan bersaudara dengan Batara Lattu', ayah anda dari Sawerigading.
Sawerigading sendiri adalah suami dari We'Cudai dan melahirkan beberapa anak, termasuk La Galigo yang membuat karya sastra terbesar. Sawerigading Opunna Ware' (Yang Dipertuan DiWare) adalah kisah yang tertuang dalam karya sastra La Galigo dalam tradisi masyarakat Bugis.Kisah Sawerigading juga dikenal dalam tradisi masyarakat Luwuk Banggai, Kaili, Gorontalo,dan beberapa tradisi lain di Sulawesi seperti Buton.
Peradaban awal orang-orang Bugis banyak dipengaruhi juga oleh kehidupan tokoh-tokohnya yang hidup di masa itu,dan diceritakan dalam karya sastra terbesar didunia yang termuat didalam La Galigo atau sure' galigo dengan jumlah kurang lebih 9000 halaman folio dan juga tulisan yang berkaitan dengan silsilah keluarga bangsawan, daerah kerajaan, catatan harian, dan catatan lain baik yang berhubungan adat (ade') dan kebudayaan-kebudayaan di masa itu yang tertuang dalam Lontara'.Tokoh-tokoh yang diceritakan dalam La Galigo, di antaranya ialah Sawerigading, We' Opu Sengngeng (Ibu Sawerigading), We'Tenriabeng (Ibu We'Cudai), We' Cudai (Istri Sawerigading), dan La Galigo(Anak Sawerigading dan We'Cudai).
Tokoh-tokoh inilah yang diceritakan dalam Sure' Galigo sebagai pembentukan awa lperadaban Bugis pada umumnya. Sedangkan didalam Lontara' itu berisi silsilah keluarga. bangsawan dan keturunan-keturunannya,serta nasihat-nasihat bijaksebagai penuntun orang-orang bugis dalam mengarungi kehidupan ini. Isinya lebih cenderung pada pesan yang mengatur norma sosial, bagaimana berhubungan dengan sesama baik yang berlaku pada masyarakat setempat .maupun bila orang Bugis pergi merantau di negeri orang.
Konsep Ade' (Adat) dan Spiritualitas (Agama)
Konsep ade' (adat)merupakan tema sentral dalam teks-teks hukum dan sejarah orang Bugis.Namun, istilah ade' itu hanyalah pengganti istilah-istilah lama yangterdapat di dalam teks-teks zaman pra-Islam,kontrak-kontrak sosial,serta perjanjian yang berasal dari zaman itu.Masyarakat tradisional Bugis mengacu kepada konsep pang'ade'rengatau "adat istiadat",berupa serangkaian norma yang terkait satu sama lain.
Selain konsep ade' secara umum yang terdapat didalam konsep pang'ade'reng, terdapat pula bicara (norma hukum), rapang (norma keeteladanan dalam kehidupan bermasyarakat), wari' (norma yang mengatur stratifikasi masyarakat),dan sara' (syariat Islam) (Mattulada, Kebudayaan Bugis Makassar : 275-7;La Toa). Tokoh-tokoh yang dikenal oleh masyarakat Bugis seperti Sawerigading, We' Cudai, La Galigo, We' Tenriabeng, We' Opu Sengngeng, dan lain-lain merupakan tokoh-tokoh yang hidup di zaman pra-Islam.
Tokoh-tokoh tersebut diyakini memiliki hubungan yang sangat erat dengan dewa-dewa di kahyangan. Bahkan diceritakan dalam La Galigo bahwa saudara kembar dari Sawerigading yaitu We' Tenriabeng menjadi penguasa dikahyangan. Sehingga konsep ade' (adat) serta kontrak-kontrak sosial,serta spiritualitas yang terjadi di kala itu mengacu kepada kehidupan dewa-dewa yang diyakini. Adanya upacara-upacara penyajian kepada leluhur, sesaji pada penguasa laut, sesaji pada pohon yang dianggap keramat, dan kepada roh-roh setempat menunjukkan bahwa apa yang diyakini oleh masyarakat tradisional Bugis di masa itu memang masih menganut kepercayaan pendahulu-pendahulu mereka.
Namun, setelah diterimanya Islam dalam masyarakat Bugis, banyak terjadi perubahan-perubahan terutama pada tingkat ade' (adat) dan spiritualitas.Upacara-upacara penyajian, kepercayaan akan roh-roh, pohon yang. dikeramatkan hampir .sebagian besar tidak lagi melaksanakannya karena bertentangan dengan pengamalan hukum Islam.Pengaruh Islam ini sangat kuat dalam budaya masyarakat bugis, bahkan turun-temurun orang-orang bugis hingga saat ini semua menganut agama Islam.
Pengamalan ajaran Islam oleh mayoritas masyarakat Bugis menganut pada paham mazhab Syafi'i, serta adat istiadat yang berlaku dan tidak bertentangan dengan syariat Islam itu sendiri.Budaya dan adat istiadat yang banyak dipengaruhi oleh budaya Islam tampak pada acara-acara pernikahan, ritual bayi yang baru lahir (aqiqah), pembacaan surat yasin dan tahlil kepada orang yang meninggal, serta menu naikan kewajiban haji bagi mereka yang berkemampuan untukmelaksanakannya.
Faktor-faktor yang menyebabkan masuknya Islam pada masyarakat Bugis kala itu juga melalui alur perdagangan dan pertarungan kekuasaan kerajaan-kerajaan besar kala itu. Setelah kalangan bangsawan Bugis banyak yang memeluk agama Islam, maka seiring dengan waktu akhirnya agama Islam bisa diterima seluruh masyarakat Bugis. Penerapan syariat Islam ini juga dilakukan oleh raja-raja Bone, diantaranya napatau'matanna' tikka' Sultan Alimuddin Idris Matindroe'Ri Naga Uléng, La Ma'daremmeng, dan Andi Mappanyukki.
Konsep-konsep ajaran Islam ini banyak ditemukan persamaannya dalam tulisan-tulisan Lontara'.Konsep norma dan aturan yang mengatur hubungan sesama manusia, kasih sayang, dan saling menghargai, serta saling mengingatkan juga terdapat dalam Lontara'. Hal ini juga memiliki kesamaan dalam prinsip hubungan sesama manusia pada ajaran agama Islam.
Budaya-budaya Bugis .sesungguhnya yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari mengajarkan hal-hal yang berhubungan dengan akhlak sesama, seperti mengucapkan tabe' (permisi) sambil berbungkuk setengah badan bila lewat di depan sekumpulan orang-orang tua yang sedang bercerita,mengucapkan iyé (dalam bahasa Jawa nggih), jika menjawab pertanyaan sebelum mengutarakan alasan, ramah, dan menghargai orang yang lebih tua serta menyayangi yang muda. Inilah diantaranya ajaran-ajaran suku Bugis sesungguhnya yang termuat dalam Lontara' yang harus direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat Bugis.
Manusia Bugis
Sejarah orang-orang Bugis memang sangat panjang, di dalam teks-teks sejarah seperti karya sastra La Galigo dan Lontara' diceritakan baik awal mula peradaban orang-orang Bugis, masa kerajaan-kerajaan, budayadan spritualitas, adat istiadat, serta silsilah keluarga bangsawan. Hal ini menunjukkan bahwa budaya dan adat istiadat ini harus selalu dipertahankan sebagai. bentuk warisan dari nenek moyang orang-orang Bugis yang tentunya sarat nilai-nilai positif.
Namun saat ini ditemukan juga banyak pergeseran nilai yang terjadi baik dalam memahami maupun melaksanakan konsep dan prinsip-prinsip ade' (adat) dan budaya masyarakat Bugis yang sesungguhnya.Budaya siri' yang seharusnya dipegang teguh dan ditegak kandalam nilai-nilai positif, kini sudah pudar. Dalam kehidupan manusia Bugis-Makassar, siri' merupakan unsur yang prinsipil dalam diri mereka. Tidak ada satu nilai pun yang paling berharga untuk dibela dan dipertahankan di muka bumi selain siri.

Salam : Basri Tamang

Note : Sebelumnya saya mohon maaf kepada Silessurekku Basri Tamang, karena copy paste, tidak ada maksud lain kecuali memudahkan

Sabtu, 16 April 2011

di balik kisah seorang "AYAH"

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.....

Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.



Lalu bagaimana dengan Papa?



Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,

tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?



Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng,

tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?



Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......



Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.

Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...

Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya" ,

Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....

Tapi sadarkah kamu?

Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.



Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.

Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"

Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?



Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :

"Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".

Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.

Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.



Ketika kamu sudah beranjak remaja....



Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".

Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?

Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..



Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...

Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama....

Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,

Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?



Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')

Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..

Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?



Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.

Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...

Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut...

Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?

"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"



Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.

Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...

Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa



Ketika kamu menjadi gadis dewasa....



Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...

Papa harus melepasmu di bandara.

Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?

Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .

Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.

Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".

Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.



Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.

Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.



Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...

Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"

Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu".

Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?



Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.

Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.

Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"



Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.

Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..

Karena Papa tahu.....

Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.



Dan akhirnya....

Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia....

Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?

Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa....

Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik....

Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik....

Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."



Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...

Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....

Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....

Papa telah menyelesaikan tugasnya....



Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...

Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...

Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...

Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .

Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal.. (dikutip dari jelajah unik Minggu,11 April 2010)

Sabtu, 26 Maret 2011

Masjid Shiratal Mustaqim


Setelah hujan deras mengguyur kota Samarinda di hari pertama Idul Fitri, hari itu panas terik kembali menyengat Ibu kota Kalimantan Timur. Namun tak menyurutkan niat untuk berkunjung ke sebuah bangunan tua yang dikenal sebagai Masjid tertua di kota ini. Masjid Shiratal Mustaqim yang terletak di Kelurahan Masjid Samarinda Seberang. Untuk mencapainya dari kota Samarinda, kita harus menyeberangi sungai Mahakam melalui Jembatan Mahakam yang selalu padat itu.

Masjid ini didirikan tahun 1881 oleh Sayyid Abdurrahman BinMuhammad Assegaf atau dikenal sebagai Pangeran Bandahara, Kapitan Jaya, Petto Loloncong dan Usulonna. Setelah masuknya Islam lewat syiar Islam yang dikenalkan pedagang dari Sulawesi Selatan.

Sedikit menilik ke belakang, kota Samarinda dipercayai didirikan oleh orang Bugis dari Kerajaan Gowa setelah Kerajaan Gowa dikalahkan oleh Belanda sekitar abad 16. Sebagian pejuang Bugis yang menentang keras pada keputusan Belanda, memilih untuk berhijrah ke daerah yang dikuasai oleh Kerajaan Kutai kala itu. Kedatangan mereka ini disambut baik oleh Raja Kutai yang ditunjukkan dengan pemberian sebuah lokasi pemukiman di sekitar kampung melantai, suatu daerah dataran rendah yang baik untuk usaha Pertanian, Perikanan dan Perdagangan. Sesuai dengan perjanjian bahwa orang-orang Bugis Wajo harus membantu segala kepentingan Raja Kutai, terutama didalam menghadapi musuh. Orang-orang Bugis Wajo mulai menetap di lokasi tersebut pada tahun 1668, tepatnya Januari 1668. Lama kelamaan kawasan ini berkembang dan dikenal dengan sebutan Samarinda, yang berasal dari kata �sama rendah� yang dimaksudkan untuk menunjukkan persamaan hak dan kedudukan masyarakatnya. Inilah sejarah Kota Samarinda yang juga melatarbelakangi pendirian Masjid Shirathal Mustaqim ini.

Sejak masjid ini didirikan hingga kini tak banyak mengalami perubahan. Hanya bagian atap saja, bagian dalam masjid masih utuh dan tak pernah ada perubahan. Bentuk limas bersusun empat dengan atap sirap (atap kayu ulin � khas Kalimantan) ditambah menara setinggi 21 meter menambah megah Masjid yang pernah meraih juara dua dalam festival masjid tua di seluruh Indonesia. Selain bentuk dan bahan yang masih dipertahankan, sebuah mimbar bagi penceramah juga tetap terjaga dan ditempatkan pada posisinya yang berada di tengah-tengah masjid yang hampir keseluruhan terbuat dari kayu ulin itu. Karena itulah Masjid ini tak lapuk dimakan jaman, kayu ulin yang juga dikenal dengan nama kayu besi adalah termasuk kayu-kayu awet yang kini sudah mulai sulit didapat.

Note : Catatan ini saya ambil dari berbagai sumber, bukan bermaksud menciplak tp untuk memudahkan rekan rekan untuk mencari informasi mengenai Masjid Shiratal Mustaqim.