Sahabat dalam Bait Do'a

Sahabat dalam Bait Do'a
Lukman Tang Sikki

Selasa, 04 Mei 2010

Penyakit " Muka Masam"


Ketika Up Date status ku di Face Book tentang hal yang di atas,,, banyak rekan2 facebooker yang comment, di tambah garam dan cabe aja biar lebih mantap rujakannya, bahkan ada yang bertanya Perbedaan antara muka masam dan muka kecut….. hehehhehe dan aku tau mereka sedang bercanda karna muka yang masam bukalah cobek untuk mengulek bumbu rujak…

Kenapa aku menggelari mereka dengan “bermuka Masam” ??? bukan karena wajah meraka yang berasa asam atau kecut, tp raut wajah mereka yang di tekuk dan garis-garis muka mereka yang yang tidak seperti biasanya,,, bayangkan jika kita sedang menggigit buah asam atau belimbing sayur yang kecut,,, maka seperti itulah gambaran wajah orang yang bermuka masam....

Mengapa Mereka Bermuka Masam ????,,, Aku fakir karena adanya sesuatu hal yang ia tidah sukai di sekitar mereka, hati yang sedang dongkol, Emosi yang sedang tidak teratur dan suasana hati yang tidak nyaman yang sedang ia rasakan.

Menularkah ????,,, yah,,, bagi aku Penyakit Bermuka Masam itu menular dan bisa juga tidak menular… dan ini terjadi pada diri aku sendiri,,, (heheheheh jujur nie )

Suatu hari ada temenku yang sedang bermuka masam, seperti biasa aku berkomunikasi seperti biasa dengannya,,, saat pembicaraan aku buka aku sudah merasakan bahwa ia sedang tidak nyaman dengan keberadaanku,,, mengapa aku tau kalau ia sedang bermuka masam,,, hem,,, aku menerkanya dari raut wajah yang tidak bersahabat, jawaban-jawaban pertanyaan ku yg singkat dan selalu mati, sehingga aku harus mencari topik lain untuk melanjutkan komunikasi,,,
dan mengapa muka masam bisa menular kepadaku,,,, yah,,, saat jawaban-jabawan yang diberikannya nampak lain dan cenderung memojokkan kan ku, dan aku sebagai orang yang merasa baik-baik aja dengannya dan tidak bermasalah merasa tersinggung dan panas, dan hal itulah yang membuat aku merasa bad mood dan pastinya menjadi marah dan ber ” Muka Masam”... oh rupanya aku telah tertular,,,

dan menagapa aku mengatakan Muka Masam tidak menular??? Di saat kita merasa mereka bermuka masam dan kita mengerti posisi mereka, dan mengambil tindakan cepat untuk mengendalikan keadaan, baik menjauh sejenak dan membiarkan ia dengan kesendiriannya...

Adakah Obat yang dapat menawar penyakit yang berwajah Masam,,,, ( heheheheheh,,, aku bukan dokter hiaaaa ) tapi menurut temenku adi seorang sahabat yang mengerti agama mengatakan, ”tidak ada satupun penyakit yang di turunkan Allah yang tidak ada Obatnya”, dan menerutku obat yang paling mujarab yang pernah aku dapat untuk menghilangkan wajah masam adalah dengan ”BERISTIGFAR”, karena dengan mengingat Allah Insya Allah kita akan merasa tenang dan dapat meredakan amarah,,, ( mungkin kalian punya obat yang lain,,, kita sharing yahhh )
Bermuka masam juga sangat berbahaya dan dapat berlanjut hingga hal-hal yang tidak kita inginkan dan berdosa,,, misal saja ada kita trelanjur tertular dengan penyakit muka masam dan kita tidak menerima perlakuan si muka masam yang menularkan kepada kita, hingga dapat terjadi permusuhan dan hilangnya ikatan tali silaturahm, bukankan menjalin tali silaturahmi itu adalah amalan dan dapat memperlancar rezeki lho,,, sebaliknya terputusnya tali silaturahmi akan membuatkan kita berdosa....

Mau denger ceritaku tentang sahabatku yang ”bermuka masam ”.
Kemarin Selasa, 04 Mei 2010 ada sahabat yang bermuka masam, awal aku belum tau kalau dia sedang bermuka masam,,, aku sempet tertular dan menjadi marah karena jawaban-jawabanya tidak mengena di hati ku dan membuat aku menjadi ikutan dongkol,,, kemudian aku meninggalkannya sendiri dengan segala aktifitasnya, kebiasaan-kebiasaan ku yang biasanya melibatkan dia aku kurangi dan sementara berusaha untuk tidak menjalin komunikasi dengannya ( bukan musuhan loh ), sampai tuntas akhir pekerjaannya ia pun masih Cuek Bebek dan berbeda dari biasanya,,, dan teman-teman ku yang lain pun ternyata mendapatkan perlakuan yang sama, dan disana lah aku mulai berfikir dia berubah bukan karena aku tapi karena memang ada satu hal yang membuatnya seperti itu ( dan tentu saja aku tidak berani bertanya mengapa dia seperti itu dalam keadaan dia berwajah masam ).

Dan hari ini, akupun tetap dengan sikap ku kemarin, berusaha menghindar untuk mencegah komunikasi yang tidak aku harapkan hasilnya,,, dan ternyata ia sudah berubah seperti hari-hari sebelumnya, dan ia kini berwajah manis dan tidak masam lagi,,, seolah-olah ia telah lupa dengan muka masamnya kemarin....

Karena ia telah berubah maka aku pun otomatis berubah dan melupakan semua yang telah terjadi kemarin, Aku tidak dendam dan aku tidak marah karena aku tidak mau tertular penyakit Muka Masam dan tentunya aku tidak mau rezeki ku terputus karena terputusnya tali silaturahmi ku dengan sahabatku...

Intinya menurutkan : berwajah masam di sebabkan oleh emosi dan kurangnya pengedalian diri, dan kita yang tidak mau tertular,,, harus berfikir positif dan menghilangkan dendam ( ntar rezekinya pendek lho... wakakakakakkaka )


Love u Full my Friend,,, makasih telah mengajarkan aku tentang penyakit “Muka Masam”

Sabtu, 01 Mei 2010

... Tempat yang Tak Tergantikan ...

Empat tahun yang lalu, kecelakaan telah merengut orang yang ku kasihi, Sering aku bertanya-tanya, bagaimana keadaan istri saya sekarang di alam surgawi,Baik-baik sajakah ? dia pasti merasa sangat sepi karena telah meninggalkan seorang suami yang tidak mampu mengurus rumah tangga dan seorang anak yang masih begitu kecil. Begitulah yang kurasakan, karena selama ini saya merasa bahwa saya telah gagal, tidak dapat memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani anak saya, dan gagal untuk menjadi ayah dan ibu untuk anak saya.

Pada suatu hari, ada urusan penting di tempat kerja, aku harus segera berangkat ke kantor, anak saya masih tertidur, Ohhh...aku harus menyediakan makan untuknya.

Karena masih ada sisa nasi, jadi aku menggoreng telur untuk dia makan. sambil memberi tahu anak saya yang masih mengantuk, kemudian aku bergegas berangkat ke tempat kerja.

Peran ganda yang ku jalani, membuat energiku benar-benar terkuras. Suatu hari ketika aku pulang kerja aku merasa sangat lelah, setelah bekerja sepanjang hari.Hanya sekilas aku aku memeluk dan mencium anakku, saya langsung masuk ke kamar tidur, dan melewatkan makan malam. Namun,,, ketika aku merebahkan badan ke tempat tidur dengan maksud untuk tidur sejenak menghilangkan kepenatan, tiba-tiba saya merasa ada sesuatu yang pecah dan tumpah seperti cairan hangat!!! aku membuka selimut dan,,,, di sanalah sumber 'masalah'nya,,,, Sebuah mangkuk yang pecah dengan mie instan yang berantakan di seprai dan selimut!

Oh,,, Tuhan! Aku begitu marah, aku mengambil gantungan pakaian, dan langsung menghujani anak saya yang sedang gembira bermain dengan mainannya, Dengan pukulan-pukulan! Ia hanya menangis, sedikitpun tidak meminta belas kasihan, Dia hanya memberi penjelasan singkat:

" Dad, tadi aku merasa lapar dan tidak ada lagi sisa nasi, Tapi ayah belum pulang, jadi aku memasak mie instan. Aku ingat, ayah pernah mengatakan untuk tidak menyentuh atau menggunakan kompor gas tanpa ada orang dewasa di sekitar, maka aku menyalakan mesin air minum ini dan menggunakan air panas untuk memasak mie. Satu untuk ayah dan satu lagi untuk saya,,, karena aku takut mie nya akan menjadi dingin, jadi aku menyimpannya di bawah selimut supaya tetap hangat sampai ayah pulang. Tapi aku luipa mengingatkan ayah karena aku sedang bermain dengan mainan saya,,, saya minta maaf Dad,,,,"

Seketika, Air mata mata mulai mengalir di pipiku,,, tetapi, saya tidak ingin anak saya melihat ayahnya menangis maka aku berlari ke kamar mandi dan menangis dan menyalakan shower di kamar mandi untuk menutupi tangis saya. Setelah beberapa lama, aku hampiri anak saya, memeluknya dengan erat dan memberikan obat kepadanya atas luka bekas pukulan dipantatnya, lalu aku membujuknya untuk tidur. Kemudian aku membersihkan kotoran tumpahan mie di tempat tidur.

Ketika semuanya telah selesai dan lewat tengah malam, Aku melewati kamar anakku, dan melihat anakku masih menangis, bukan karena rasa sakit di pantatnya, tapi karena dia sedang melihat foto mommy yang dikasihinya.

Satu tahun berlalu sejak kejadian itu, aku mencoba, dala periode ini, untuk memusatkan perhatian dengan memberinya kasih sayang seorang ayah dan juga kasih sayang seorang ibu, serta memperhatikan semua kebutuhannya. Tanpa terasa, anakku sudah berumur tujuh tahun, dan akan lulus dari Taman Kanak_kanak. Untungnya, insiden yang terjadi tidak meninggalkan kenangan buruk di masa kecilnya dan dia sudah tumbuh dewasa dengan bahagia.

Namun,,, Belum lama, aku sudah memukul anak ku lagi, saya benar-benar menyesal...

Guru Taman Kanak-kanaknya memanggilku dan memberitahukan bahwa bahwa anak saya absen dari sekolah, aku pulang kerumah dari awal dari kantor, Aku berharap dia bisa menjelaskan. Tapi ia tidak ada di rumah, aku pergi mencari di sekitar rumah kami. memanggil-manggil namanya dan akhirnya menemukan dirinya di sebuah toko alat tulis, Sedang bermain komputer game dengan gembira. Aku marah, dan membawanya pulang dan menghujaninya dengan pukulan-pukulan . Dia diam saja lalu mengatakan, "Aku minta maaf, Dad".

Selang beberapa lama aku selidiki, ternyata ia absen dari acara "Pertunjukan Bakat" yang di adakan oleh sekolah, karena yang di undang adalah siswa dengan ibunya, Dan itulah alasan ketiodak hadirannya karena ia tak punya Ibu,,,,

Beberapa hari setelah penghukuman dengan pukulan rotan, anakku pulang kerumah dengan memberitahu saya, bahwa di sekolahnya mulai di ajarkan cara membaca dan menulis. Sejak saat itu, anakku lebih banyak mengurung diri di kamarnya untuk berlatih menulis, yang saya yakin, jika istri saya masih ada dan melihatnya ia akan merasa bangga, tentu saja dia membuat saya bangga juga!

Waktu berlalu dengan begitu cepat, satu tahun telah lewat. Saat ini musim dingin, dan hari Natal telah tiba, Semangat Natal ada dimana-mana juga di hati setiap orang yang lalu lalang.... LAgu-lagu Natal terdengar diseluruh pelosok jalan.... Tetapi astaga, anakku membuat masalah lagi. Ketika aku sedang menyelesaikan pekerjaan di hari-hari terakhir kerja, tiba-tiba kantor pos menelepon. Karena pengiriman surat sedang mengalami puncaknya., Tuakng pos juga sedang sibuk-sibuknya, suasana hati mereka pun jadi kurang bagus.

Mereka menelpon dengan marah-marah, untuk memberitahu bahwa anak sayatelah mengirim beberapa surat tanpa alamat. Walaupun saya sudah berjanji untuk tidak pernah memukul anak saya lagi, tetapi saya tidak bisa menahan diri untuk tidak memukulnya lagi, karena saya merasa bahwa anak ini sudah benar-benar keterlaluan. Tapi sekali lagi, seperti sebelumnya, dia meminta maaf : " Maaf, dad". tidak ada satu tambahan satu kata pun untuk menjelaskan alasan melakukan itu.

Setelah itu saya pergi ke kantor pos untuk mengambil surat-surat tanpa alamat tersebut lalu pulang. Sesampai di rumah, dengan sangat marah saya mendorong anak saya kesudut, mempertanyakan kepadanya, perbuatan konyol apa lagi ini? Apa yang ada di kepalanya ?

Jawaban nya di tengah isak tangisnya, adalah : " Surat-surat itu untuk Mommy,,,,".

Tiba-tiba mataku berkaca-kaca... tetapi aku berusaha mengendalikan emosi dan terus bertanya kepadanya : " tetapi mengapa kamu mengeposkan begitu banyak surat-surat, pada waktu yang sama?".

Jawaban anakku itu : "Aku telah menulis surat buat Mommy untuk waktu yang lama, tapi setiap kali aku menjangkau kotak pos itu, terlalu tinggi bagiku, Sehingga aku tidak dapat memposkan surat-suratku. Tapi baru-baru ini, ketika aku kembali ke kantor pos, aku bisa mencapai kotak itu dan aku mengirimkan nya sekaligus".

Aku bialng pada anakku, "Nak, Mommy sudah berada di surga, jadi untuk selanjutnya, jika kamu hendak menulis sesuatu untuk mommy, cukup dengan membakar surat tersebut maka surat akan sampai kepada mommy. Setelah mendengar hal ini, anakku jadi bisa tenang, dan segera setelah itu, ia bisa tidur dengan nyenyak. Saya berjanji akan membakar surat-surat atas namanya, jadi saya membawa surat-surat tersebut keluar, Tapi,,,, saya jadi merasa penasaran untuk tidak membuka surat tersebut sebelum mereka berubah menjadi abu.

Dan salah satu dari isi surat-suratnya membuat hati saya hancur.....

'Mommy Sayang',

"Saya sangat merindukanmu! Hari ini , ada sebuah acara "Pertunjukan Bakat" di sekolah, dan mengundang semua untuk hadir di pertunjuka tersebut. Tapi kamu tidak ada, jadi saya tidak ingin menghadirinya juga. Aku tidak memberitahu ayah tentang hal ini karena aku takut ayah akan mulai menangis dan merindukanmu lagi.

Saat itu untuk menyembunyikan kesedihan, aku duduk di depan komputerdan mulai bermain di salah satu toko, Ayah keliling-keliling mencari saya, Setelah menemukan ku ayah marah, dan aku hanya bisa diam, Ayah memukul aku, tetapi aku tidak menceritakan alasan yang sebenarnya.

Mommy, Setiap hari saya melihat ayah merindukanmu, Setiap kali dia teringat padamu, ia begitu sedih dan sering bersembunyi dan menangis di kamarnya. saya pikir kita berdua amat sangat merindukanmu. Terlalu berat untuk kita berdua, saya rasa. Tapi Mom, Aku mulai melupakan wajahmu. Bisakah mommy muncul dalam mimpiku sehingga aku dapat melihat wajahmu dan ingat Mommy?. Temanku bilang jika kau tertidurdengan foto orang yang kamu rindukan, maka kamu akan melihat orang tersebut dalam mimpimu, Tapi Mommy,,, mengapa engkau tak pernah muncul?"

Setelah membaca surat itu, tangisku tidak bisa berhenti karena saya tidak pernah bisa menggantikan kesenjangan yang tak dapat digantikan semenjak ditinggalkan oleh istri saya,,,,

Hargailah keberadaan istri/suami mu, kasihilah dan cintailah dia sepanjang hidupmu dengan segala kekurangan dan kelebihannya, karena saat engkau telah kehilangan dia, tidak ada emas permata, intan berlian atau apaun yang bisa menggantikan posisinya....


Oleh : Heldi Susanto | 26 MAret 2010 | 14:42 WIB

~jika belum siap, cukup mencintai dalam diam saja….~

Bila belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang, cukup cintai ia dalam diam …
karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya …
kau ingin memuliakan dia, dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang, kau tak mau merusak kesucian dan penjagaan hatinya..

karena diammu memuliakan kesucian diri dan hatimu.. menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu ..

karena diammu bukti kesetiaanmu padanya ..
karena mungkin saja orang yang kau cinta adalah juga orang yang telah ALLAH swt. pilihkan untukmu …

ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan ALi ?
yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan …
tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah

karena dalam diammu tersimpan kekuatan … kekuatan harapan …
hingga mungkin saja Allah akan membuat harapan itu menjadi nyata hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata …
bukankah Allah tak akan pernah memutuskan harapan hamba yang berharap padanya ?

dan jika memang ‘cinta dalam diammu’ itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata,
biarkan ia tetap diam …

jika dia memang bukan milikmu, toh Allah, melalui waktu akan menghapus ‘cinta dalam diammu’ itu dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat …

biarkan ‘cinta dalam diammu’ itu menjadi memori tersendiri dan sudut hatimu menjadi rahasia antara kau dengan Sang Pemilik hatimu …

NB. Postingan temannya Aldiansyah
(Share by: Arytha Rusianty)